Coba Ceritakan Tentang Dirimu

by - May 19, 2020


Kadang hal sulit itu nggak datang dari hal yang benar-benar sulit. Malah, hal sulit datang dari hal yang sederhana dan bahkan remeh banget seperti pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pewawancara entah dalam wawancara pekerjaan, kepanitiaan, atau wawancara buat jadi pacar #eh,

"COBA CERITAKAN TENTANG DIRIMU".

Saya kadang juga merasa bingung ketika ditanya tentang diri saya. Mau sombong entar dipandang congkak, mau merendah entar dinilai sebagai pribadi yang nggak percaya diri. Banyak sesuatu yang memaksa diri ini untuk kreatif dalam menjawab pertanyaan tersebut agar terdengar outstanding tapi tidak berkesan sombong maupun minder dengan fakta yang sebenarnya ada pada diri kita. Namun kali ini saya nggak membahas tentang "TIPS MENJAWAB PERTANYAAN INTERVIEW KILLER". Saya malah tertarik untuk ngomongin, kenapa sih mengenali diri sendiri itu susah banget?

Kita hidup berbelas-belas dan bahkan puluhan tahun dengan diri kita sendiri. 18 tahun? 20 tahun? atau 50 tahun? Tapi jujur aja, deh ketika dalam situasi tertentu, hati kecil kita mempertanyakan tentang eksistensi diri kita sendiri di dunia ini. Siapa, sih aku ini? Aku ada disini buat apa, ya? Sebenernya value aku, tuh apa?

Dekat bukan berarti kenal juga berlaku buat diri sendiri. Mandi sama diri sendiri, makan minum juga sama diri sendiri, jatuh cinta lalu senyum-senyum sendiri, bahkan saat sedih terpuruk pun diri kita, lah yang ada untuk diri kita sendiri sebelum orang lain menolong. Tapi cukup konyol untuk menerima kenyataan bahwa terkadang kita masih tidak mengenali diri sendiri dengan maksimal. Dan masalah tersebut tidak hanya saya atau kamu saja yang dapat merasakannya. Bahkan orang-orang yang sudah menemukan hal yang mereka sukai atau sudah dapat title pekerjaan yang mentereng pun ada yang masih mempertanyakan, siapa sebenarnya mereka ini?

Penyebab kenapa kita tidak mengenali diri sendiri ada banyak bro sist. Seperti larut dalam rutinitas yang membosankan dan kurang disukai, jarang melakukan aktivitas produktif yang didorong oleh kemauan sendiri (misalnya memasak dan belajar dandan karena ada drive dari diri sendiri untuk melakukan itu), dan  skeptis berlebihan terhadap hal-hal yang ada dalam hidup kita yang berujung pada kehilangan percaya diri dan keyakinan (contoh skeptis: Apa benar aku tidak bisa melukis?)

Setelah membaca berbagai tulisan lain, pertanyaan atau perintah (lebih terdengar seperti perintah soalnya hehehe) COBA CERITAKAN TENTANG DIRIMU rupanya berkaitan erat dengan personal branding kita. Bagaimana kita mendeskripsikan diri supaya citra diri kita sampai kepada si lawan bicara. Tujuanya tentu tergantung situasi. Jika sedang dalam wawancara, menceritakan tentang diri membantu perusahaan untuk mengenal kamu apakah cocok masuk ke perusahaan atau tidak. Tapi apapun tujuannya, menceritakan dirimu kepada orang lain jika diminta adalah satu proses yang mana membantu orang lain tahu apakah value dan dirimu cocok dengan mereka. Itu saja. Kalaupun ada yang lain, alasannya pasti karena kepo atau mereka ngefans sama kamu hihihi...

Pertanyaan yang berkaitan dengan diri sendiri selalu lebih sulit untuk dijawab (ini opini saya) daripada pertanyaan teknis yang memang bisa dipelajari dan didapat dari sumber-sumber bacaan/media. Bahkan menceritakan tentang orang lain menurut saya lebih mudah daripada cerita tentang diri sendiri. Unik, tapi saya suka dengan keanehan kebanyakan dari kita ini. Itu berarti kita sebagai manusia tidak boleh berhenti belajar dan explore berbagai hal.

Memahami dan mengenali diri sendiri bisa dibagi menjadi 2 yakni mengenai diri kita yang wujudnya alamiah dan tidak bisa dikontrol sepenuhnya seperti pembawaan cara berbicara, cara berkomunikasi, jenis suara, dan kepribadian seperti ekstrovert dan introvert. Kedua, mengenai diri kita yang wujudnya bisa dikontrol dan tidak alamiah alias bisa dipelajari dan didapatkan dalam proses kehidupan seperti skill, passion, pengetahuan, dan attitude.

Saya mungkin tidak bisa membantu kalian untuk mengenali diri kalian karena saya bukan coach ataupun mentor yang baik. Saya juga masih banyak belajar dan jatuh bangun dalam mengenali diri sendiri. Namun izinkan saya berbagi sedikit hal mengenai usaha saya untuk mengenali diri sendiri dan bisa menjawab COBA CERITAKAN TENTANG DIRIMU dengan jawaban yang lebih oke gitu, lho.

Pertama, saya tahu betul apa yang saya tidak inginkan. Misal, saya nggak jago dalam matematika. Karena itu saya tidak masuk jurusan teknik ketika kuliah. Ini cara termudah untuk tahu siapa kamu dan apa hal yang kalian sukai, dengan cara mengeliminasi bagian-bagian yang tidak disukai/merasa tidak terlalu kompeten terlebih dahulu

Kedua, saya berani mencoba berbagai hal. Dulu saya gak tau maunya apa. Pernah coba modeling fashion show dan jadi model foto pas masih bocah, lalu pernah nulis novel tapi gak selesai pas umur 9 tahun, lalu suka beli Majalah Mentari dan Bobo pas kelas 2 SD dan baca-baca cerpennya, lalu suka gambar komik di buku tulis bergaris dan ngarang nama tokoh beserta ceritanya, pernah les vokal tapi gak berani nyanyi di depan orang, ikut paduan suara biar bisa nyanyi rame-rame, lalu pernah nge-dance wkwkw, jadi aktor di pertunjukan seni, dan menulis puisi. Kemudian saya analisa dan ambil kesimpulan bahwa saya suka seni namun kurang percaya diri jika didepan banyak orang. Dari situ saya merasa lebih mengenali diri saya melalui hal-hal yang pernah saya lakukan di masa lampau dan bisa tahu mana yang harus saya perbaiki. Coba lakukan banyak hal dan kemudian analisa, kebanyakan kegiatan yang dipilih mengarah kemana, sih?

Ketiga, banyakin baca buku dan terhubung. Contoh, dulu saya gak ngerti apa itu branding, copywriting, digitalisasi, dan creativepreneur. Tapi semenjak baca buku, nonton film, dan baca-baca berita di sosmed, saya jadi tahu kalau ada pekerjaan dan bidang-bidang seperti itu di dunia ini. Tidak hanya dari membaca atau menonton saja, kamu juga bisa dapat pengetahuan tentang apa yang kamu mau dengan mendengar, berbicara, dan terhubung dengan berbagai macam orang. Semakin banyak pengalaman orang yang kamu dapat, itu membentuk bagaimana pemikiran terhadap dirimu juga. Contoh, saya habis dengerin seminar yang pembicaranya kuliah kedokteran tapi jadi pengusaha hahah Dr. Tirta sebut aja ya. Nah, dari cerita beliau saya dapat pengetahuan bahwa hidup pun bisa keluar jalur dan saya belajar bagaimana si pembicara ini menjelaskan cara-cara ia bertahan dan bangkit. Hubungan dengan mengenal diri saya apa? Saya jadi tahu bahwa kalau passion saya di bidang seni tidak sesuai dengan jurusan kuliah saya bukanlah masalah yang besar. Dengan begitu coba pikirkan apa bisa dua hal berbeda itu dikolaborasikan?


Susah memang. Mengenali diri sendiri saja terseok-seok, apalagi mengenali doi, keluarga, dan society-nya. Ya, kan? Hidup memang tentang eksplorasi tanpa henti. Sebenernya lo siapa, sih? 





You May Also Like

0 comments

Instagram