Selamat Melambatkan Kehidupan Sejenak

by - March 27, 2020



Akhir tahun 2019, aku sudah dijejali banyak pikiran mengenai tahun 2020. Tentang planning A, B. C, kegiatan ini, tanggungjawab itu, dan lain-lain. Aku yang waktu itu 'merasa' siap dengan datangnya tahun baru menyemangati diri, "Ayo, Za. 2020 adalah kesempatanmu. Lakukan yang terbaik. Jangan takut!"  Dengan bantuan inner voice itu aku berusaha mengangkat kepala dan berjalan dengan penuh keyakinan menyongsong 2020 dengan seabrek agenda.

Masuk 2020, rupanya benar, aku jadi pribadi yang super sibuk. Bahkan lebih sibuk dari semester sebelumnya. Dari kelas langsung mengurus administrasi kegiatan. Sorenya lanjut rapat sampai malam. Lari kesana-kemari, besok paginya ada praktek dan siangnya harus bertemu dan menelpon orang ini dan itu. Belum lagi ditambah kursus, club, dan kelas tambahan yang aku ambil juga. I was little bit burned out. Tapi anehnya, aku senang. Aku senang tenggelam dalam kesibukkanku. Aku senang punya hal-hal yang harus ku-urus meskipun menyita tenaga dan waktu makan siangku bareng teman-teman.

Namun setiap malam hendak tidur, aku selalu termenung beberapa saat. Pikiranku isinya keraguan bercampur optimisme. Ada sisi dimana aku ingin istirahat, nggak mau sibuk, dan santai-santai aja tanpa beban. Tapi ada sisi lain dimana aku juga ingin punya A, berhasil di B, dan lari dari kehidupan yang dipenuhi aktivitas monoton. Aku nggak mau menyesal dikemudian hari karena aku diem aja karena stay in my comfort zone. Ya, aku suka cari masalah (baca:kegiatan), nambah-nambahin masalah, dan membebani diriku dengan kegiatan. Tapi dari hal-hal yang kelihatannya 'beban' dan 'masalah' itulah aku belajar banyak. Sangat banyak.

Semua yang ada ditanganku sudah kutata rapi. Agenda kegiatan juga sudah ada. Namun tiba-tiba pandemi COVID alias Corona datang merubah segalanya. Kegiatan lumpuh, aktivitas lumpuh, kelas kuliah online, banyak hal dibatalkan, aktivitas tertunda, hingga kehidupan monoton yang aku selama ini berusaha aku hindari malah menjadi hal yang harus dilakukan (#dirumahaja) alias libur dirumah mendadak dalam jangka waktu yang tidak pasti. Pada akhirnya, semuanya yang aku harapkan untuk cepat, malah jadi melambat.

Sedih? Aku nggak tahu. Senang? Mau senang tapi yang sudah aku siapkan gimana?. Mungkin dari kejadian Corona ini Tuhan mau ajarin bahwa semua yang kita punya itu bukan karena diri sendiri, tapi karena Dia yang memberikan hal-hal dan kepercayaan itu kepada kita. Dari hari-hari yang terasa melambat ini, cuma mau istirahat bentar. Kadang memang hidup nggak perlu grusa-grusu (baca: buru-buru). He makes our tempo slower with full of His greatest plans. Believe and take a rest for a while heheheh. 

xoxo stay safe

You May Also Like

0 comments

Instagram